Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Mazmur 18:2

18:2 (18-3) Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

Mazmur 31:2

31:2 (31-3) sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan aku! Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!

Mazmur 42:3

42:3 (42-4) Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu?"

Mazmur 77:1

Perbuatan Allah di masa lampau
77:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. (77-2) Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku.

Mazmur 102:2

102:2 (102-3) Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

Full Life: BUKIT BATUKU, KUBU PERTAHANANKU, DAN PENYELAMATKU.

Nas : Mazm 18:3

Metafora yang terdapat dalam ayat ini dapat dikenakan pada pergumulan terus-menerus dari orang percaya melawan kekuatan-kekuatan fisik dan rohani masa ini. Pemeliharaan Allah terhadap kita dilukiskan oleh enam lambang.

  1. (1) "bukit batuku" -- keamanan dan jaminan di dalam kekuatan Allah yang kokoh (bd. Mazm 31:3-4; 42:10; 62:8);
  2. (2) "kubu pertahananku" -- tempat perlindungan dan keselamatan yang tidak dapat dimasuki musuh;
  3. (3) "penyelamatku" -- pelindung yang hidup;
  4. (4) "perisaiku" -- Allah yang berdiri di antara kita dan bahaya (bd. Kej 15:1);
  5. (5) "tanduk keselamatanku" -- kekuatan dan kuasa kemenangan untuk membebaskan dan menyelamatkan kita;
  6. (6) "kota bentengku" -- sebuah tempat aman untuk mengangkat di atas bahaya-bahaya kehidupan.

Full Life: AKU MAU BERSERU-SERU ... KEPADA ALLAH.

Nas : Mazm 77:2-21

Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam (ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia" (Rom 8:32).

Full Life: PADA HARI AKU TERSESAK.

Nas : Mazm 102:3

Sementara mengalami kesesakan besar dalam hidup ini, bilamana hampir segala sesuatu menjadi kacau dan kita tidak berdaya untuk mengubah situasi, satu-satunya harapan kita ialah berseru kepada Allah dan meletakkan hidup dan keadaan kita dalam tangan-Nya (bd. Mazm 39:13; 54:4; 61:2; 64:2). Pemazmur melakukan hal ini dengan berseru kepada Tuhan memohon kemurahan dan campur tangan-Nya. Dia yakin bahwa Allah akan menjawab doanya dan tidak meninggalkan dirinya.


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mzm 18:2 31:2 42:3 77:1 102:2
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)